Agen Bola Terpercaya

Tuesday, August 14, 2018

Cerita Dewasa Tetek Bohay 36B Milikku Di nikmati Bapak & Kakekku



Cerita Dewasa Tetek Bohay 36B Milikku Di nikmati Bapak & Kakekku – Kesempatan ini saya akan bercerita Cerita Seks saat tetek bohay ukuran 36B milikku diemut edngan ganas oleh bapak serta kakekku. Ingin tahu lanjutan ceritanya? Langsung saja yuk baca serta baca baik-baik cerita ini.


Awal peristiwanya pada saat ibuku sakit kurang lebih setahun yang kemarin. Ibuku mesti masuk rumah sakit karena kanker rahim yang dideritanya semenjak melahirkan adikku. Telah 2 bulan, ibuku didalam rumah sakit, karena kami cuma bertiga karena itu untuk mengawasi ibu kami bergantian. Bapak, saya serta adikku. Malam itu saya setelah makan malam, siap-siap ingin tidur, adikku pergi ke rumah sakit untuk menukar ayahku mengawasi ibu. Sesudah adikku pergi karena belumlah sangat mengantuk, iseng saya ke kamar adikku, kutemukan buku-buku gambar porno miliki adikku serta kubawa ke kamarku, sesudah iseng lihat gambarnya saya mulai terangsang.

Seputar jam 10.00 malam, ayahku hadir dari rumah sakit. Tuntas makan, bapak berkunjung ke kamarku.
“Vir.. kamu telah tidur..?” kata ayahku sekalian mengetuk pintu kamarku.
“Masuk.. Yah.. Vir belumlah tidur,” teriakku dari dalam kamar sesaat saya telah berbaring ditempat tidur.
Pintu kamar terbuka, kulihat ayahku menatapku di muka pintu dari raut mukanya seolah ingin menanggis.
“Ayah.. mengapa.. Ibu.. baik-baik saja khan? kataku sekalian berupaya duduk ditempat tidur.
Ayahku masuk ke kamarku lantas duduk di sampingku, dia memelukku sekalian meneteskan air mata.
“Ibumu semakin kronis saja sayang, rasa-rasanya Ibu akan tidak tahan lama lagi jika lihat keadaan ibumu,” tangis ayahku yang mambasahi dasterku.
Saya juga mulai terisak.
“Ayah.. jika ada apa-apa sama Ibu, Bapak tidak butuh terasa kehilangan, Bapak mesti pasrah, lagi khan ada kami berdua yang akan temani Bapak.”
Bapak menatapku lantas diciumnya keningku serta berkata,
“Iya.. Bapak mesti tegar yach.. Bapak sayang sama kamu berdua.”

Lantas bapak mencium ke-2 pipiku, tapi saat akan berpaling dengan tidak menyengaja bibir ayahmenyentuh bibirku. Saya tidak diduga ada perasaan aneh pada diriku, saya terasa terangsang lebih-lebih saya teringat buku porno adikku tadi saya lihat. Kubalas kecupan ayahku, kukecup bibirnya dengan dalam serta lidahku kucoba masukan ke mulut ayahku, ayahku yang agak gelagapan serta mulai terangsang, ikuti dengan balasan lidahnya hingga lidah kami bertautan. Rupanya ayahku semakin terangsang, disibaknya selimut yang masih tetap tutup tubuhku hingga saya yangmemakai daster mulai digerayangi ayahku. Lidah kami masih tetap bertautan membuat semakin bergelora nafsu sex kami. Saya biarlah saja saat tangan ayahku mulai merayap di paha putihku yang makin naik hingga menyentuh celana dalamku. Jari tengahnya mulai menggaruk vaginaku yang masih tetap tertutup celana dalam. Saya mulai mengelinjang.

Ayahku mulai turunkan tali daster dari bahuku hingga payudaraku yang mancung dengan puting berwarna kecoklatan sekarang terpampang di muka muka bapak. Saya terlatih tidur cuma memakai daster serta CD saja, saya belum pernah gunakan BH. Ayahku mulai menelusuri leher jenjangku sampai ke payudara dengan mulutnya. Saat putingku mulai digigitnya, saya makin menggelinjang, “Ah.. ah.. sshh.. ah..” Karena saya telah semakin terangsang yang dikarenakan oleh buku porno itu, saya memandang ayahku merupakan seseorang lelaki yang perlu memuaskan nafsu birahiku.

Tanganku mulai turut berkerja dengan memegangi batang ayahku yang masih tetap bersembunyi dibalik celana panjang. Kugosokkan tanganku pada celananya yang membuat ayahku makin ganas menggigit putingku serta dasterku disibaknya hingga CD-ku dengan satu tarik sudah turun yang membuat vaginaku yang sehari-hari kurawat dengan baik terpampang jelas dan keluarkan berbau yang begitu harum menyerbak di ruangan tidurku.

“Bau.. apakah.. ini.. Vir? harum sekali,” bertanya ayahku.
“Bau dari vagina Virni, Bapak,” kataku.
“Vir.. baunya harum sekali, Bapak senang baunya.”
“Ayah, vagina Virni bisa kok jika ingin dijilatin, dimasukkin miliki Bapak juga bisa,” kataku lagi.
“Bener nih, Vir?” bertanya ayahku.
“Iya,” kataku.

Dengan nafsunya di mana bapak yang tengah mengemut serta menggigit payudaraku langsung turunkan tubuhnya hingga saat ini vaginaku telah pas di muka muka ayahku. Lidahnya yang halus menyapu vaginaku. Dijilatnya vaginaku sisi luar. Saya mulai belingsatan. Saya semakin bergelinjang saat lidah ayahku temukan biji klitorisku. “Ah.. ah.. ssh.. argh.. argh..” kataku sekalian menggelengkan kepalaku. Rupanya ayahku suka mainkan klitorisku dengan lidahnya yang hampir 15 menit lamanya. Saya juga semakin mencapai puncak nafsuku serta memohon pada ayahku,
“Ayah, bo.. bisa tidak jika Virni nyoba.. batang kemaluan Bapak?”
“Oh.. kamu ingin?” bertanya ayahku.
“Iya Yah..” kataku lagi.
Sesaat lidah bapak masih tetap di klitorisku, bapak melepas semua yang menempel di tubuhnya serta langsung menindihku hingga batang kemaluan ayahku persis di muka hidungku, posisikami seperti angka 69. Batang kemaluan ayahku panjang, besar serta hitam, kurang lebih 25 cm. Saya langsung berfikir bapak mesti memuaskan diriku.

Batang bapak yang besar, hitam serta panjang kucoba kumasukkan dalam mulutku, tapi karena bibirku yang mungil batang itu cuma masuk kepalanya saja serta lidahku mulai menjilatinya. Ayahku mulai belingsatan. Hampir 15 menit saya jilat serta kuhisap batang kemaluan ayahku, ada suatu yang menekan dari dalam vaginaku yang langsung keluar yakni berbentuk cairan kental yangmembasahi vaginaku serta muka ayahku, tapi bapak terlebih dulu tangkap cairanku ke lidahnya lantas ditelan ke mulut bapak. “Ah.. argh.. argh.. ssh.. Ayahh..” kataku sekalian tubuhku ambruk, terlepaslah batang bapak dari mulutku. Ayahku berdiri serta berkata,
“Vir.. bisa vaginamu Bapak tusuk saat ini?”
“Iya.. Yah..” kataku lirih.
Bapak lantas menindihku, batang kemaluan ayahku ditempelkan pas di muka vaginaku. Jari ayahku mengorek vaginaku yang masih tetap rapat hingga saya menjadi menggelinjang. “Ah.. ah.. ssh..”

Sesudah vaginaku agak lebar serta besar, batang kemaluan ayahku dicobanya untuk masuk vaginamilikku. Karena masih tetap agak sempit lubangnya karena itu baru kepala batang kemaluan bapak yang dapat masuk, bapak lantas memberikan desakan yang membuatku merem melek. “Vir.. sakit ya,” kata ayahku. “Ah.. tidak apa-apa koq.. Yah, kelak juga tidak sakit jika batang kemaluan bapak telah masuk semua.” Bapak juga kembali mendesak batang kemaluannya ke vaginaku. Tetapi karena batang kemaluan bapak yang memang besar sekali, pada desakan yang ke-10 kalinya keluar-masuk, cuma dapat masuk setengahnya saja batang kemaluan bapak ke vaginaku. Saya juga menjerit,
“Aaawww..”
“Sakit yach.. Vir..” kata bapak.
“Ah.. tidak Yah, selalu.. Yah.. nekennya, agar vagina Vir.. menjadi lebar!” kataku.
Ayahku juga lantas mendesak lagi batang kemaluannya keluar-masuk vaginaku.

Bapak agak membungkuk hingga payudaraku kembali menjadi bulan-bulanan mulut serta lidah ayahku. Saya menyeka kepala ayahku yang menetek pada payudaraku serta menghujamkan batang kemaluannya di vaginaku, seperti mengelus anak kecil. Hampir satu jam saya ikuti permainan nafsu buas ayahku yang membuatku orgasme. Cairan putih kental bercampur darah menekan keluar dari vaginaku yang masih tetap dihujam batang kemaluan bapak hingga membasahi pahaku serta kakiku dan keringat yang mengucur deras dari pori-pori tubuhku. “Agh.. agh.. arg.. awww.. agh.. Vir.. keluar.. nih.. Yah.. agh.. ssh,” kataku dengan badan menggelepar seperti cacing kepanasandan lemaslah tubuhku. Sesaat ayahku masih tetap kuat berpacu dengan makin cepat memasuk-keluarkan batang kemaluannya dari vaginaku yang telah becek. Batang kemaluan bapak dicabutdari vaginaku.

Badanku yang loyo diputar oleh ayahku dari terlentang saat ini tengkurap, tempat pantatku diangkat hingga vaginaku kembali melawan lantas ditempelkan batang kemaluan ayahku pada vaginaku, lantas ditekannya agar masuk kembali. Vaginaku yang masih tetap becek dibikin bersih oleh dasterku lantas jari bapak menyerang lagi ke vaginaku untuk memperlebar vaginaku supaya mempermudah batang kemaluan bapak masuk. Kesempatan ini batang kemaluan bapak dapat masuk ke vagina semua sampai merasa di rahimku. Satu jam lamanya vaginaku disodok batang kemaluan bapak dari belakang yang membuatku orgasme ke-2 kalinya. “Argh.. argh.. aahh.. sshh.. agh.. Bapak.. sangat nikmat.. argh..” Basahlah batang kemaluan bapak oleh cairanku, tapi 5 menit lalu bapak sampai juga sampai titik orgasmenya. “Vir.. Bapak.. juga.. ingin.. keluar.. nih.. argh.. argh..” kata ayahku tersengal-sengal. “Yah.. keluarin saja didalam rahim.. Vir..” pintaku pada bapak, di mana sebetulnya saya telah 1/2 sadar karena kecapaian. “Crot.. crot.. ser.. ser.. argh.. argh..” nada cairan bapak yang menyembur deras ke vagianku dibarengi suaralenguhan bapak yang langsung ambruk diatas tubuhku. Saya rasakan kehangatan yang begitu didalam vaginaku pada saat cairan batang kemaluan bapak menyembur yang membuatku juga langsung tertidur.

Jam 05.00 pagi saya terbangun dalam kondisi bugil yang tengah dipeluk ayahku yang masih tetap tertidur. Saya lantas bangun saat lihat batang kemaluan ayahku yang loyo, saya coba menjilat sisa-sisa cairan yang rasa-rasanya agak manis asin, kujilat sampai habis serta ayahku terbangun. “Virni.. maafin Bapak yach, Bapak tidak sadar melakukan perbuatan ini padamu, Bapak khilaf karena 5 bulan bapak tidak menyentuh Ibumu, maafin Bapak yach,” kata bapak. “Tidak apa-apa kok Yah.. Vir suka bisa memuaskan Bapak yang telah 5 bulan tidak menyentuh Ibu, Virnijuga suka telah rasakan kehangatan Bapak, Vir juga suka serta nikmati waktu batang kemaluan Bapak yang gede itu menyemburkan dalamnya didalam vagina Vir, Vir menjadi ingin lagi kapan-kapan,” kataku dengan perasaan suka. Bapak sebetulnya agak bingung lihat Saya yang suka, tetapi kemudian bapak tersenyum serta memelukku serta menciumku. “Ya.. kapan-kapan lagi,” gumam ayahku.

Serta memang sesudah peristiwa malam yang indah itu, tiap-tiap adikku ke rumah sakit untuk jagalah ibu, saya serta bapak tentu lakukan perbuatan berburu nafsu lagi. Hal tersebut berlangsung sampai 3 bulan lalu serta berhenti pada saat ibu wafat, sampai hari ke-7. Semenjak kematian mamaku, kakekku, bapak dari mamaku yang tinggal diluar kota bermalam didalam rumah kami, umur kakekku 63 tahun, dia seseorang duda yang telah 7 tahun ditinggal mati nenekku. Hari ini merupakan hari ke-7 wafatnya ibu, saudara ibu tengah repot untuk mengatur acara malam kelak, saat itu jam 10.00 pagi, saya berada di kamarku, karena telah 7 hari bapak tidak menyentuh nafsu birahiku, saya coba orgasme sendiri. Kuangkat rokku, vaginaku yang terbuka bebas karena saya tidak gunakan CD tengah kumainkan dengan jariku, karena sangat asyiknya mataku juga turut kupejamkan, saya tidak paham jika kakekku telah didalam kamarku.

“Vir.. kamu lagi ngapain? Kakek pinjam sarung yach, adikmu lagi pergi sich, menjadi Kakek ke sini.”
Saya tersentak kaget, kubelalakan mataku serta cepat-cepat rokku kuturunkan menutupi vaginaku.
“Ah.. Kakek ngagetin Vir saja nih, mengapa tidak ketuk pintu dahulu.”
“Kakek telah ketuk pintu, tetapi kamu lagi asik, sepertinya menjadi Kakek masuk saja, tidak taunya kakek lihat panorama yang indah,” kata kakek seolah menyangkal kataku.
“Ah Kakek dapat saja,” kataku pucat pasi.
“Vir.. bisa.. kakekmu memandangnya lagi punyamu.. telah 8 tahun kakek tidah sempat memandangnya lagi.”

Sebetulnya saya agak malu untuk memperlihatkannya pada kakekku, tetapi karena telah 7 hari bapak tidak menyentuhku serta saya lagi masturbasi karena itu kuijinkan.
“Boleh Kek!”
Kuangkat rokku serta terpampanglah dengan jelas vagina milikku di muka kakekku yang langsung memberi komentar.
“Virni.. mengagumkan sekali vaginamu, bagus banget memiliki bentuk lagi keluarkan berbau yang harum, wah.. wah.. wah, bisa Kakek memegangnya?” pinta kakekku.
“Boleh.. Kek, justru bukan sekedar memegang, jika Kakek ingin coba jilat juga bisa,” kataku yang mulai naik nafsuku.

Dengan cepatnya kakek tundukkan badannya, waktu itu juga vaginaku telah pas di muka muka kakekku, lidah kakekku langsung menjulur untuk menjilat vaginaku sesaat pahaku telah diraba dengan lembutnya oleh tangan kakek yang mulai keriput. Seperti anak muda, kakekku secara cepat menyeka pahaku serta ke-2 jempol telah ditempelkan ke vaginaku, bulu halus yang tutup vaginaku diungkap dengan jempolnya serta dimasukkan ke lubang vaginaku supaya lebih lebar, lalu lidah kakekku mulai menyapu bibir vaginaku yang membuatku panas dingin. “Aaahh.. aahh.. sshh.. aargh..” saya juga mulai berceracau saat biji klitorisku tersentuhlidah dengan lembutnya. Klitorisku telah mulai dijilat, disedot serta digigit oleh kakekku, yang membuatku semakin menggelinjang. “Aaawwhggh..” Pantatku kuangkat meredam perasaan nikmat itu, mataku merem melek, sesaat tanganku mengelus kepala kakekku yang telah membotak, yang membuat kakekku semakin rakus menjilat serta menggigit klitorisku. Ke-2 tangannya mulai merambah ke kaos yang menutupi tubuhku. Saat BH-ku tergenggam langsung disobeknya hingga payudaraku serta putingnya jadi bulan-bulanan tangan kakekku. Tangannya meremas payudara sedang jarinya memelintirkan putingku.

Hampir 15 menit berlalu yang tidak diduga badanku mengejang serta sampailah saya pada puncak orgasme. Kutekan kepala kakekku di selangkanganku lantas keluarlah cairan kental yang membasahi vaginaku. “Argh.. argh.. sshh.. Kek.. Virni.. keluuarr niih.. argh.. sshh..” Tetapi kakekku secara cepat serta terampil tangkap cairan kental yang keluar dengan derasnya dengan lidahnya yanglangsung menelannya. “Virni.. mengagumkan.. klitorismu rasa-rasanya manis, tetapi cairan kentalmu lebih manis lagi.. wahh.. Kakek menjadi lebih fresh saat ini,” kata kakekku sesaat saya telah terbaring lemas. “Vir.. bisa tidak.. jika vaginamu dimasukkin oleh batang kemaluan Kakek?” bertanya kakekku. Dengan 1/2 sadar kukatakan, “Boleh.. Kek..”

Kakek dengan sigap melepas semua yang dipakainya sampai bugil lantas pakaian kaosku juga ditanggalkannya. Kulirik kakekku yang telah agak membungkuk, naik ke tempat tidur. Direnggangkannya kakiku serta diangkatnya dikit. Kakek menindihku, dipegangnya batang kemaluannya lantas ditempelkan pada bibir vaginaku yang masih tetap agak becek, kemudian dengan sekali hentakan batang itu masuk ke vaginaku. “Bleess.. jeb.. jeb..” batang kemaluan kakekku langsung menyerang sampai ke vaginaku yang telah lebar semenjak dimainkan ayahkutetapi batang kemaluan kakekku rasa-rasanya semakin besar serta lebih panjang dari miliki ayahku.

“Heehhkk,” saya meredam nafasku karena sembulan batang kemaluan kakekku ke vaginaku yang merasa sampai ke dadaku.
“Kenapa Vir.. sakit.. yah?” bertanya kakekku.
“Ah.. tidak Kek.. tidak apa-apa, miliki kakek gede banget sich, berapakah sich.. Kek panjangnya?” tanyaku dengan tersengal.
“Kamu.. tentu senang.. deh.. ini panjangnya 30 cm, nenekmu saja senang.. karena itu ibumu miliki enambersaudara,” kata kakekku membesarkan hati batang kemaluannya sendiri.
“Tapi.. Vir.. memekmu.. mengagumkan uueennaak buuangeett.. miliki nenekmu.. mah kalah.”Dalam hatiku membetulkan jika batang kemaluan kakekku lebih enak dari miliki ayahku. Serta benar juga perkiraanku rupanya tidak hanya lebih enak, lebih panjang, kakekku tenaganya tenaga kuda, hampir 4 jam lamanya saya jadi bulan-bulanan kakekku.

Sesudah satu jam langkah pertama, kami mengubah tempat kami yakni saya menungging, kakek menyodokkudari belakang, sesudah satu jam tempat kami juga beralih lagi, kakek terlentang, saya naik di atasnya seperti naik kuda, tempat ini kami kerjakan saat 2 jam. Tiap-tiap beralih tempat, saya tentu sampai orgasme, sampai saya 3 kali orgasme, kakekku cuma 1 kali itu juga pada posisiterakhir. Tubuhku telah lemas sekali saat tempat kami, saya diatas, kakek terlentang dibawah di mana saya telah 3 kali serta kakekku pada akhirnya sampai juga puncak orgasmenya. “Vir.. argh.. argh.. Kakek.. tidak kuat lagi.. nigh.. Kakek ingin keluar nih..” kata kakekku. Cepat-cepatkulepaskan vaginaku dari batang kemaluan kakekku yang langsung menyemburkan cairan kentalnya deras sekali, tetapi batang itu sudah sempat kutangkap serta kubimbing ke mulutku hingga beberapa cairan kakekku sudah sempat kutelan serta beberapa lagi membasahi mukaku oleh lendir kakekku.

Baca Juga : Cerita Dewasa Enaknya Ngentot SPG Montok serta Istriku Di SPBU

Kami juga langsung ambruk saat kulihat jam tunjukkan jam 14.00 siang. Saat kami terbangun waktu telah tunjukkan jam 04.30 sore, kakekku langsung bersihkan sisa-sisa lendir di batangnya serta meninggalkanku yang masih tetap tergeletak ditempat tidur. Sebelum kakekkupergi dia sudah sempat menyampaikan jika dia suka dapat memerawaniku serta ingin sekali dapat mengulanginya. Memang mulai sejak itu, saya tetap melayani ayahku pada saat adikku tidak didalam rumah serta melayani kakekku bila tiap-tiap akhir bulan kakekku mengunjungiku atau saya yang mengunjunginya.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.