Agen Bola Terpercaya

Wednesday, August 15, 2018

Cerita Dewasa Ngentot Dengan Diam-Diam Dengan Istri Pak Kiayi

Cerita Dewasa Ngentot Dengan Diam-Diam Dengan Istri Pak Kiayi


Cerita Dewasa Ngentot Dengan Diam-Diam Dengan Istri Pak Kiayi – Kesempatan ini saya akan bercerita Cerita Seks saat diriku ngentot dengan Istri Pak Kiayi dengan diam diam dirumahnya. Ingin tahu lanjutan ceritanya? Langsung saja yuk baca serta baca baik-baik Cerita ini.


Didi kenal sex pada umur 18 tahun saat masih tetap sekolah Saat itu karena Didi yang bandel dikampungnya karena itu ia di kirim ke sekolah yang ada Pondok Pesantrennya di Jawa barat, Didi lantas diberikan pada keluarga sahabat ayahnya, seseorang Kiayi Fuad demikian Didi memanggilnya ia merupakan seseorang yang cukuplah punya pengaruh, pak Kiayi mengurus pesantren tersebut yang lumayan besar.

Anak-anak mereka, Halmi serta Julia yang seusia Didi sekarang berada di Mesir semenjak mereka masih tetap berusia 12 tahun Sedang yang sulung, Irfan kuliah di Pakistan Istri Kiayi Fuad sendiri merupakan seseorang pengajar di sekolah basic negeri dalam suatu kecamatan

Didi memanggilnya Nyai Fifi, wanita itu wajahnya manis serta berusia 40 tahun dengan perawakan yang bongsor serta seksi ciri khas ibu-ibu istri petinggi Semenjak tinggal didalam rumah Kiayi Fuad Didi sering ditugasi mengantar Nyai Fifi, walau cuma untuk pergi ke balai desa atau pergi kota Kabupaten

Walau keluarga Kiayi Fuad cukuplah kaya raya serta terpandang akan tetapi nampaknya jalinan pada dia serta istrinya tidak demikian serasi Didi seringkali dengar pertengkaran-pertengkaran di antara mereka didalam kamar tidur Kiayi Fuad, sering waktu Didi melihat tv terdengar teriakan mereka dari ruangan tengah

Sedikitpun Didi tidak ingin perduli atas hal tersebut, toh ini bukan urusannya, lagi juga Didi kan bukan bagian keluarga mereka Umumnya mereka berkelahi malam hari waktu yang tinggal di rumah yang lainnya sudah terlelap tidur, serta terakhir bahkan juga terdengar berita jika Kiayi Fuad ada memiliki wanita lainnya menjadi isteri simpanan

“Ah untuk apakah saya memikirkannya” bisik hati Didi

“Biar saja Kiayi Fuad berpoligami yang terpenting saya bisa beronani sekalian memikirkan badan bahenol Nyai Fifi, serta sekali kali ingin juga saya menyetubuhi isterinya pak Kiayi Fuad yang cantik itu” “Busyeeeet pikiran kotorku mulai kambuh lagi, Aah waktu bodoh memang saya pikirin he heeeeee ”

Satu hari di bulan Oktober, Bi Tinah, seseorang pembantu serta Mang Darta penjaga pesantren juga pulang kampung ambil jatah berlibur mereka berbarengan waktu Lebaran Sesaat Kiayi Fuad pergi liburan ke Mesir sekalian menjenguk ke-2 anaknya disana Nyai Fifi masih tetap repot mengatasi tugas-tugas sekolahan yang manakah beberapa muridnya akan melawan ujian, Nyai Fifi seringkali terlambat pulang, sampai didalam rumah itu tinggal Didi sendiri

Perasaan Didi demikian merdeka, tidak ada yang mengamati atau melarangnya untuk melakukan perbuatan apa didalam rumah besar selain pesantren Mereka memohon Didi tunda jadwal pulang kampung yang telah jauh hari direncanakan, serta Didi mengiyakan saja, toh mereka semua baik serta ramah padanya

Malam itu Didi duduk di muka tv, akan tetapi tidak satupun acara TV itu menarik perhatiannya Didi termenung sesaat pikirkan apakah yang akan diperbuatnya, telah tiga hari tiga malam semenjak keberangkatan Kiayi Fuad ke Mesir, Nyai Fifi tidak terlihat pulang ke rumah sampai sore hari

Maklumlah ia mesti bolak balik ke kabupaten mengatur masalah ujian sekolah dikantor Dinas Pendidikan, menjadi tidak heran jika mungkin hari ini ia berada di kota kabupaten, saat melamun Didi melirik mengarah almari besar di samping pesawat TV layar-lebar itu Matanya tertuju pada rack piringan VCD yang berada di sana Serta dalam hati Didi penuh dengan sinyal bertanya Dalam hati Didi berbisik

“Segera kubuka sajalah manakah tahu ada film bagus untuk dilihat,” sekalian pilih film-film bagus yang ada disana yang sangat membuat saya menelan ludah merupakan suatu film dengan cover depannya ada gambar wanita telanjang

Tidak kulihat lama lagi tentu dari judulnya saya sudah mengetahui langsung kupasang serta ,

“Wow!” batinku kaget demikian lihat adegannya yang menghidupkan nafsu

Seseorang lelaki wajahnya Arab tengah menggauli dua wanita sekaligus juga dengan bermacam style Tidak lama kemudian saya telah larut dalam film itu Penisku telah semenjak barusan mengeras seperti kayu, justru karena sangat kerasnya merasa sakit, saya sesaat melepas celana panjang serta celana dalam yang kukenakan serta menggantinya dengan celana pendek yang longgar tanpa CD

Saya duduk di sofa panjang depan TV serta kembali nikmati adegan untuk adegan yang makin membuatku hilang ingatan Justru tanganku sendiri meremas-remas batang kemaluanku yang makin tegang serta keras Terlihat penis besarku yang panjang sampai menyembul ke atas melalui pinggang celana pendek yang kupakai Cairan kentalpun telah merasa akan mengalir dari sana

Tetapi belum juga 15s menit, karena sangat asik saya akan sampai tidak menduga Nyai Fifi isteri Kiayi Fuad telah ada diluar ruangan depan sekalian mendesak bel Ah, saya lupa tutup pintu gerbang depan sampai Nyai Fifi dapat sampai disana tanpa sepengetahuanku, untung pintu depan terkunci Saya masih tetap miliki peluang mematikan power off VCD Player itu, serta tentu saja dikit mengatur nafas yang masih tetap tegang ini supaya dikit lega

Saya tidak menduga Nyai Fifi yang seseorang guru serta isteri seseorang Kiayi miliki koleksi VCD porno atau VCD itu hasil rampasan dari tangan beberapa santri-santri yang bengal yang didapati menyelundupkan VCD porno tsb ke ponpes Karena rata-rata beberapa santri yang ada dipondok pesantren itu merupakan beberapa korban Narkoba

Saat itu juga muncul penyakit bengal ku, karena kenakalanku pada saat dikampung saya ketahuan melihat isteri tetangga yang tengah mandi karena kenakalan itu saya diberikan oleh ayahku pada keluarga Kiayi Fuad di Tasikmalaya di kota kecil di daerah Jawa Barat, sesaat asalku dari pulau Sumatera.

Serta saya seringkali memangil isteri pak Kiayi itu dengan sebutan tante Fifi serta kadang juga kupanggil wanita cantik itu dengan panggilan Nyai Fifi karena dia merupakan isteri seseorang Kiayi terpandang serta begitu kaya karena mempunyai berhektar-hektar sawah serta kebun buah-buahan.

“Kamu belumlah tidur, Di??”, sapanya demikian kubuka pintu depan
“Belum, Nyai”, hidungku mencium berbau ciri khas minyak wangi Tante Fifi yang elegan
“Udah makan?”
“Hmm , belumlah sich, tante telah makan?”, saya coba balik bertanya

“Belum juga tuch, tetapi tante baru saja dari rumah rekan, trus di jalan baru mikirin makan, so tante pesan dua kotak nasi goreng, kamu ingin?”

“Mau dong tante, tetapi manakah paketnya, belumlah hadir kan?”

“Tuh kan, kamu tentu lagi asik di kamar karena itu tidak dengarkan jika pengantar makanannya hadir dikit lebih awal dari tante”

“Ooo”, jawabku bego

Nyai Fifi berlalu masuk kamar, kuperhatikan ia dari belakang Uhh, bodynya benar-benar membuat deg-degan, atau karena saya barusan tonton BF yah

“Ayo, kita makan ”, ajaknya lalu, tidak diduga ia muncul dari kamarnya telah bertukar baju dengan suatu daster bermotif bunga-bunga yang longgar tanpa lengan serta berdada rendah

Mungkin saja Nyai Fifi terasa kegerahan sesudah menggunakan pakaian panjang serta rambutnya tetap tertutup jilbab sepanjang hari Tampilan ciri khas wanita cantik itu menjadi isterinya pak Kiayi, jika ia ada di luar rumah harus menggunakan baju yang menutupi semua tubuhnya Meskipun sekujur tubuhnya tertutup pakaian panjang serta jilbab masih tetap terlihat seksi serta anggun, malam itu betul-betul membuatku menjadi terpana serta bergairah ingin memeluk tubuhnya

“Ya ampun Nyai Fifi”, batinku berteriak tidak yakin, baru kesempatan ini saya memerhatikan wanita itu dalam kondisi tidak menggunakan jilbab serta pakaian panjangnya

Kulitnya putih bersih, dengan betis yang woow, berbulu melawan tentulah wanita cantik ini miliki nafsu seksual yang liar, itu kata temanku yang pengalaman seksnya tinggi Buah dadanya terlihat menyembul dari balik gaun tidur itu, ditambah lagi waktu ia mengambil langkah di sampingku, samar-samar dari pojok mataku tampak indah payudaranya yang putih lembut

“Uh , apakah ini dikarenakan film itu?”, batinku lagi

Khayalanku mulai kurang ajar, atau sampai kini saya lihat Nyai Fifi tetap menggunakan jubah panjang serta berjilbab menjadi saya tidak paham bentuk tubuhnya yang sebetulnya, saat itu juga saya masukkan bayangan Nyai Fifi ke adegan film tadi

“Hmm ”, tidak sadar mulutku keluarkan nada itu
“Ada apakah, Di?”, isteri pak Kiayi itu memandangku dengan alis berkerut

“Nngg , tidak apa-apa Nyai ”, Saya menjadi dikit grogi Oh mukanya, mengapa baru saat ini saya memandangnya demikian cantik

“Eh , kamu ngelamun yah, ngelamunin siapa sich? Pacar?”, tanyanya
“Nggak ah tante”, dadaku berdesir sekejap pandangan mataku tertuju pada belahan dadanya

Wow terasanya akan jebol celana yang kupakai oleh tekanan penisku yang memberontak tegang. “Oh My god, bagaimana rasa-rasanya jika tanganku sampai datang di permukaan buah dadanya, mengelus, rasakan kelembutan payudara itu, oohh” lamunan itu selalu merayap melambung tinggi.

“Heh, mari , makanmu lho, Di”
“Ba , bbaik Nyai”, jelas sekali saya terlihat gugup
“Nggak umumnya kamu seperti gini, Di Ingin narasi tidak sama tante Fifi”

“Oh my god, dia ingin saya katakan apakah yang saya lamunkan? Susumu itu Nyai, susumu yang bergantung indah saya remas-remas ya” bisik hatiku, saya mulai berpikir bagaimana dapat menyetubuhi isteri Kiayi Fuad yang montok serta cantik ini

Pelan-pelan sekalian selalu melamun kadang-kadang bicara kepadanya, pada akhirnya makananku habis juga Saya kembali pada kamar serta langsung menghempaskan badanku ke tempat tidur Belum juga terlepas juga bayangan badan Nyai Fifi

“Gila! Hilang ingatan! Mengapa wanita paruh baya itu membuatku gila”, pikirku tidak habis-habisnya

Umurnya terpaut begitu jauh denganku, saya baru 18 tahun , dua puluh lima tahun dibawahnya Ah, kenapa mesti kupikirkan, persetan ah yang terpenting bagaimana triknya saya bisa nikmati badan montoknya. Saya mengambil langkah ke kamarku serta berbaring di tempat tidur, coba melupakannya, tetapi mendadak pintu kamarku diketuk dari luar

“Di , Didi , ini Tante Fi”, terdengar nada tante Fifi yang seksi itu memanggil
“Ah ”, saya beranjak bangun dari ranjang serta membukakan pintu,
“Ada apakah, tante?”
“Kamu dapat buatin tante kopi?”
“Ooo , dapat tante”
“Tahu hasrat tante toh?”

“Iya tante, umumnya juga saya lihat Bi Tinah”, jawabku singkat serta langsung menuju ke dapur

“Tante nantikan di ruangan tengah ya, Di”
“Baik, tante”
“Didi ?”
“Ya , tante”
“Kamu jika habis pasang film semacam ini lain waktu masukin lagi ke tempatnya yah”

“Mmm , ma , ma , maaf tante ” saya tergagap, ditambah lagi lihat Tante Fifi isteri pak kiayi itu yang bicara tanpa lihat ke arahku

Betul-betul saya terasa seperti maling yang tertangkap basah

“Di ?”, Tante Fifi menyebut serta kesempatan ini ia memandangi, saya tundukkan muka, tidak kubayangkan lagi kemolekan badan istri Kiayi Fuad itu

Saya betul-betul takut bercampur dengan nafsu

“Tante tidak punya maksud geram lho, Di ”,

Byarr hatiku lega lagi ?

“Sekarang jika kamu ingin tonton, ya telah saling saja disini, toh telah saatnya kamu belajar mengenai ini, agar tidak kuper”, ajaknya

“Woow ”, kepalaku secepat kilat kembali memikirkan tubuhnya

Saya duduk di sofa samping tempatnya Mataku seringkali melirik badan Tante Fifi dibanding film itu

“Kamu kan telah 18 tahun, Di Ya tidak ada kelirunya jika tonton beginian Apalagi tante kan tidak biasa lho tonton yang beginian sendiri ”

Tidak kusangka perkataan isteri Kiayi Fuad demikian terang-terangan, walau sebenarnya Nyai Fifi merupakan seseorang pendidik alias guru apa karena dunia ini telah makin tua, atau isteri Kiayi itu yang kelihatannya alim akan tetapi sebenarnya mempunyai nafsu syahwat besar yang tidak tersalurkan

Apakah kalimat itu bermakna undangan? Atau kupingku yang salah dengar? Oh my god Tante Fifi mengusung samping tangannya serta menumpukan lengannya di sofa itu Dari celah gaun dibawah ketiaknya tampak jelas bukit payudaranya yang masih tetap seger serta memiliki bentuk indah Ukurannya betul-betul membuatku menelan ludah

Wooow Tempat duduknya beralih, kakinya disilangkan sampai daster itu dikit terungkap Yeah, betis indah dengan bulu-bulu halus, Hmm? Wanita 40-an itu betul-betul melawan, muka serta tubuhnya serupa sekali dengan Marisa Haque, cuma Tante Fifi terlihat dikit lebih muda, bibirnya lebih sensual serta hidungnya lebih mancung

Saya tidak memahami mengapa wanita paruh baya ini demikian terlihat memesona di mataku Tetapi mungkinkah ? Tidak, dia merupakan istri seseorang Kiayi yang terpandang, orang yang akhir-akhir ini begitu memperhatikanku Saya disini untuk belajar , atas cost mereka , ah persetan!

Tante Fifi mendadak mengalihkan acara TVRI ke suatu TV swasta

“Lho kok?”
“Ah tante jemu ngeliatin acara di TV itu selalu, ”
“Tapi kan ”

?Telah jika ingin kamu ingin tonton yang lainnya tonton saja sendiri di kamar ” mukanya masih tetap biasa saja

“Eh, ngomong-ngomong, kamu sudah ada hampir satu tahun disini yah?”
“Iya tante ”
“Sudah miliki pacar?”, ia beranjak minum kopi yang kubuatkan untuknya

“Belum”, mataku melirik mengarah belahan daster itu, nampaknya ada celah yang cukuplah untuk lihat payudara besarnya

Tidak sadar penisku mulai berdiri

“Kamu tidak cari begitu?”, ia mulai melirik kadang-kadang ke arahku sekalian tersenyum

“Alamaak, senyumnya , oh singkapan daster sisi bawah itu, uh Tante Fifi , pahamu”, teriak batinku waktu tangannya tanpa menyengaja membuka belahan gaun dibagian bawah itu Menyengaja ataukah tidak sich?

“Eeh Di kamu ngeliatin apaan sich?”

Blarr , mungkin saja ia paham jika saya tengah berkonsentrasi melihat satu-satu sisi tubuhnya

“Nnggak kok tante tidak ngeliat apa-apa”
“Lho mata kamu sepertinya mandangin tante selalu Apakah ada yang salah sama tante, Di?”,

Yya ampun dia paham jika saya tengah asik memandanginya

“Eh , mm , anu tante , aa , aanu , tante , tante”, kerongkonganku seperti tercekat

“Anu apakah , ah kamu ini ada saja, mengapa ?”, matanya makin terukur pada selangkanganku, sial saya lupa gunakan celana dalam

Patut Tante Fifi tahu jika penisku tegang

“Ta , ta , tante cantik sekali ”, saya tidak bisa lagi mengatur kata-kataku

Serta astaga, bukannya geram, Tante Fifi justru mendekati aku

“Apa , tante tidak salah dengar?”, tuturnya 1/2 berbisik
“Bener kok tante ”

“Tante yang seumur ini kamu katakan cantik, ah dapat saja Atau kamu ingin suatu dari tante?” ia memegang pundakku, merasa demikian hangat serta duh gusti buah dada yang semenjak barusan kuperhatihan itu sekarang cuma beberapa sentimeter saja dari wajahku Apakah saya akan menyentuhnya, come on man! Dia istri pemilik ponpes ini batinku berkata?Aah persetan

Tangannya masih tetap ada di pundakku samping kiri, saya masih tetap tidak bergerak Tertunduk malu tanpa dapat mengatur pikiranku yang berkecamuk Harum semerbak parfumnya makin merayu nafsuku untuk selekasnya melakukan perbuatan suatu Kuberanikan mataku melirik lebih jelas mengarah belahan kain daster berbunga itu Wow , sekilas kulihat bukit di selangkangannya yang ahh, kembali saya menelan ludah

“Kamu belumlah jawab pertanyaan tante lho, Di Atau kamu ingin tante jawab sendiri pertanyaan ini?”

“Nggak kok Nyai, ss , ss , saya jujur jika tante memang cantik, eh , mm , serta menarik”
“Terus apalagi mari katakan ”

“Aaaku ingin pegang susu Nyai ” kuberanikan diriku sekalian memandang ke-2 bola matanya yang indah itu

“Kamu tidak pernah kenal cewek yah”
“Belum, tante”
“Kalau tante kasih pelajaran bagaimana?”

Inilah yang saya nantikan, ah persetan walaupun dia ini isteri Kiayi Fuad teman dekat ayahku saya tidak peduli Kira saja ini pelajaranku dari Tante Fifi Dan , oh saya ingin selekasnya rasakan badan wanita cantik ini

“Maksud tante , apakah?”, lanjutku menanyakan, pandangan kami berjumpa sesaat akan tetapi saya selekasnya mengalihkan

“Kamu kan tidak pernah pacaran nih, bagaimana jika kamu tante ajarin triknya nikmati wanita ”

“Ta , tetapi tante”, saya masih tetap ragu
“Kamu takut sama pak Kiayi suamiku? Tenang , yang ada didalam rumah ini hanya kita, lho”
“Wow hebat”, teriakku dalam hati

Pucuk dicinta ulam juga datang Batinku selalu berteriak tetapi badanku seperti tidak bisa kugerakkan Sesaat kami berdua terdiam

“Coba sini tangan kamu”, saya memberi tanganku kepadanya, my goodness tangan lembut itu menyentuh telapak tanganku yang kasarnya mohon ampun

“Rupanya kamu memanglah belum sempat nyentuh wanita, Di Tante tahu kamu baru beranjak remaja serta tante tahu mengenai itu”, ia berkata demikian sekalian mengelus punggung tanganku, saya merinding dibuatnya. Sesaat dibawah penisku yang semenjak barusan telah tegang itu mulai keluarkan cairan sampai memperlihatkan titik basah pas di permukaan celana pendek itu

“Tante tahu kamu terangsang lihat tetek ini, serta tante perhatiin akhir-akhir ini kamu seringkali diam-diam memandangi badan tante, benar kan?”, ia seperti menyergapku dalam suatu perangkap, tangannya selalu mengelus punggung telapak tanganku

Saya betul-betul terasa seperti maling yang tertangkap basah, tidak sepatah kata lagi yang dapat kuucapkan

“Kamu kepingin pegang dada tante kan?”

Daarr! Dadaku seperti pecah , mukaku mulai memerah Saya sampai lupa dibawah sana adik kecilku mulai melempem turun Dengan semua bekas tenaga saya beranikan diri membalas pandangannya, memaksa diriku ikuti senyum Nyai Fifi isteri pak Kiayi itu, Serta , astaga , wanita cantik ini membimbing telapak tanganku mengarah payudaranya yang menggelembung besar itu Oooh lembutnya

“Ta , ta , tante , oohh”, nada itu keluar demikian saja dari bibirku, serta Tante Fifi cuma lihat tingkahku sekalian tersenyum

Adikku bangun lagi serta langsung seperti ingin meloncat keluar dari celana dalamku Istri pak Kiayi itu melotot mengarah selangkanganku

“Waawww , besar sekali miliki kamu Di”, serunya lantas secepat kilat tangannya menggenggam kemaluanku lalu mengelus-elusnya

Dengan reflek tanganku yang semula malu-malu serta lebih dulu ada di permukaan buah dadanya berjalan meremas dengan begitu kuat sampai memunculkan desah dari mulutnya

“Aaagghhh… enaaaak, isep Di… Ooooooooh… aahh , mm remas sayang oohh… teruuuuuuuus Di ”

Masih tetap tidak yakin akan semuanya, saya mengubah tubuh ke arahnya serta mulai menggerakkan tangan kiriku Saya makin berani, kupandangi muka istri pak Kiayi itu dengan seksama

“Teruskan, Di , buka pakaian tante”, wanita itu mengangguk pelan

Matanya berbinar waktu lihat kemaluanku tersembul dari celah celana pendek itu Kancing dasternya kulepas satu-satu, sisi dadanya terbuka lebar Masih tetap dengan tangan gemetar saya mencapai ke-2 buah dadanya yang putih itu Perlahan saya mulai meremasnya dengan lembut, ke-2 telapak tanganku kususupkan melalui dasternya

“Mmm , tante ”, saya menggumam rasakan kelembutan buah dada besar Tante Fifi yang saat satu bulan paling akhir ini cuma menjadi impianku saja

Jari jemariku merasa demikian nyaman, membelai lembut daging kenyal itu, saya memilin puting susunya yang demikian lembutnya Saya juga makin berani, dasternya kutarik ke atas serta woowww , ke-2 buah dada itu membuat mataku betul-betul jelalatan

“Mm , kamu telah mulai pandai, Di Tante ingin kamu ”, belum juga kalimat Tante Fifi habis saya telah mengarahkan mulutku ke puncak bukit kembarnya dan

“Crupp ”, sedotanku langsung terdengar demikian bibirku datang di permukaan puting susunya

“Aahh , Didi, oohh , sedoot teruus aahh”, tangannya makin mengeraskan genggamannya pada batang penisku, celana pendekku semenjak barusan dipelorotnya ke bawah

Kadang-kadang kulirik ke atas sekalian selalu nikmati puting buah dadanya satu-satu, Tante Fifi terlihat tenang sekalian tersenyum lihat tingkahku yang seperti monyet kecil menetek pada induknya Jelas isteri pak Kiayi itu telah memiliki pengalaman sekali Batang penisku tidak lagi cuma diremasnya, ia mulai mengocok-ngocoknya Samping lagi tangannya menekan-nekan kepalaku mengarah dadanya

“Buka baju dahulu, Di” ia menarik pakaian kaos yang kukenakan, saya melepas gigitanku pada puting buah dadanya, lantas celanaku di lepaskannya

Ia sesaat berdiri serta melepas gaun dasternya, sekarang saya bisa lihat badan Nyai Fifi yang bahenol itu dengan jelas Buah dada besar itu bergelantungan begitu melawan Serta bukit diantara ke-2 pangkal pahanya masih tetap tertutup celana dalam putih, bulu-bulu halus terlihat merambat keluar dari arah selangkangan itu Dengan agresif tanganku menjamah CD-nya, langsung kutarik sampai terlepas

“Eeeiit , ponakan tante sudah mulai nakal yah”, katanya genit semakin membangkitkan nafsuku

“Saya nggak tahan ngeliat tubuh tante”, dengusanku masih terdengar semakin keras

“Kita lakukan di kamar yuk ”, ajaknya sambil menarik tanganku yang tadinya sudah mendarat di permukaan selangkangannya

“Shitt!” makiku dalam hati, baru saja aku mau merasakan lembutnya bukit di selangkangannya yang mulai basah itu

Isteri pak Kiayi itu langsung merebahkan badan di tempat tidur Tapi mataku sejenak tertuju pada foto pak Kiayi yang pakai sorban dengan baju kokonya

“Ta , tapi tante”
“Tapi apa, ah kamu, Di” Tante Fifi melotot
“Tante kan istri pak Kiayi”
“Yang bilang tante istri kamu siapa?”, aku sedikit kendor mendengarnya
“Saya takut tante, malu sama pak Kiayi”

“Emangnya di sini ada kamera yang bisa dilihat dari Mesir sana? Didi, Didi , Kamu nggak usah sebut nama pak Kiayi itu lagi deh!” intonasi suaranya meninggi, mungkin Nyai yang cantik ini sudah sangat benci kepada suaminya yang mempunyai isteri lagi, perempuan cantik ini memang dimadu oleh pak Kiayi sampai rasa benci terhadap suaminya ia lampiaskan dengan jalan menggiring gairah nafsuku untuk menyetubuhinya

“Trus gimana dong tante?”, aku tambah tak mengerti

“Sudahlah Di, kamu lakukan saja, kamu sudah lama kan menginginkan memegang payudara tante?” aku tak bisa menjawab, sementara mataku kembali memandang selangkangan Tante Fifi yang kini terbuka lebar

Hmm, persetan dari mana dia tahu aku sudah menantikan ini, itu urusan belakang

Aku langsung menindihnya, dadaku menempel pada kedua buah payudara itu, kelembutan buah dada yang dulunya hanya ada dalam khayalanku saat beronani sekarang menempel ketat di dadaku Bibir kamipun kini bertemu, Nyai Fifi menyedot lidahku dengan lembut Uhh, nikmatnya, tanganku menyusup di antara dada kami, meraba-raba dan meremas kedua belahan susunya yang besar itu Cerita Sex 2015

“Aggggh, Di kamu anak yang pintar teruuuus Di ”

“Mmm , oohh , Nyai , aahh”, kegelian bercampur nikmat saat Tante Fifi memadukan kecupannya di leherku sambil menggesekkan selangkangannya yang basah itu pada penisku

“Kamu mau sedot susu tante lagi?”, tangannya meremas sendiri buah dada itu, aku tak menjawabnya, bibirku merayap ke arah dadanya, bertumpu pada tangan yang kutekuk sambil berusaha meraih susunya dengan bibirku

Lidahku mulai bekerja dengan liar menjelajahi bukit kenyal itu senti demi senti

“Hmm , pintar kamu Di, oohh ” desahan isteri pak Kiayi mulai terdengar, meski serak-serak tertahan nikmatnya jilatanku pada putingnya yang lancip

“Sekarang kamu ke bawah lagi sayang ”

Aku yang sudah terbawa nafsu berat itu menurut saja, lidahku merambat cepat ke arah pahanya, Tante Fifi membukanya lebar dan semerbak aroma selangkangannya semakin mengundang birahiku, aku jadi semakin gila Kusibak bulu-bulu halus dan lebat yang menutupi daerah vaginanya

Uhh, liang vagina itu tampak sudah becek dan sepertinya berdenyut, aku ingat apa yang harus kulakukan, tak percuma aku sering diam-diam nonton VCD porno sewaktu di Sumatera Lidahku menjulur lalu menjilati vagina isteri pak Kiayi itu

“Aggggggh ampuuuuuun, Ooouuhh , kamu cepat sekali belajar, Di Hmm, enaknya jilatan lidah kamu , oohh ini sayang”, ia menunjuk sebuah daging yang mirip biji kacang di bagian atas kemaluannya, aku menyedotnya keras, lidah dan bibirku mengaduk-aduk isi liang vaginanya

“Ooohh, yaahh , enaak, Di, pintar kamu Di , oohh”, Tante Fifi mulai menjerit kecil merasakan sedotanku pada biji kacangnya yang belakangan kutahu bernama clitoris

Ada sekitar tujuh menit lebih aku bermain di daerah itu sampai kurasakan tiba-tiba ia menjepit kepalaku dengan keras di antara pangkal pahanya, aku hampir-hampir tak dapat bernafas

“Aahh , tante nggak kuaat aahh, Didii”, teriaknya panjang seiring tubuhnya yang menegang, tangannya meremas sendiri kedua buah dadanya yang sejak tadi bergoyang-goyang, dari liang vaginanya mengucur cairan kental yang langsung bercampur air liur dalam mulutku

“Uff , Di, kamu pintar bener Sering ngentot yah?” ia memandangku dengan genit

“Makasih Di, selama ini tante nggak pernah mengalaminya , makasih sayang Sekarang beri tante kesempatan istirahat sebentar saja”, ia lalu mengecupku dan beranjak ke arah kamar mandi

Aku tak tahu harus melakukan apa, senjataku masih tegang dan keras, hanya sempat mendapat sentuhan tangan Tante Fifi Batinku makin tak sabar ingin cepat menumpahkan air maniku ke dalam vaginanya Masih jelas bayangan tubuh telanjang isteri pak Kiayi itu beberapa menit yang lalu , ahh aku meloncat bangun dan menuju ke kamar mandi Kulihat perempuan paruh baya yang cantik itu sedang mengguyur tubuhnya dengan air

Tante… mau saya entot sekarang?”
“Hmm, kamu sudah nggak sabar ya?” ia mengambil handuk dan mendekatiku

Tangannya langsung meraih batang penisku yang masih tegang

“Woowww , tante baru sadar kalau kamu punya segede ini, Di , oohhmm”, ia berjongkok di hadapanku

Aku menyandarkan tubuh di dinding kamar mandi itu dan secepat kilat Nyai Fifi memasukkan penisku ke mulutnya

“Ohh , nikmat Tante Fifi oohh , oohh , ahh”, geli bercampur nikmat membuatku seperti melayang

Baru kali ini punyaku masuk ke dalam mulut perempuan, ternyata , ahh , lezatnya setengah mati Penisku tampak semakin tegang, mulut mungil Tante Fifi hampir tak dapat lagi menampungnya Sementara tanganku ikut bergerak meremas-remas payudaranya

“Uuuhh punya kamu ini lho, Di , tante jadi nafsu lagi nih, yuk kita lanjutin lagi”, tangannya menarikku kembali ke tempat tidur, Tante Fifi seperti melihat sesuatu yang begitu menakjubkan

Perempuan setengah baya itu langsung merebahkan diri dan membuka kedua pahanya ke arah berlawanan, mataku lagi-lagi melotot ke arah belahan vaginanya Mm , kusempatkan menjilatinya semenit lalu dengan tergesa-gesa aku tindih tubuhnya

“Heh , sabar dong, Di Kalau kamu gelagapan gini bisa cepat keluar nantinya”
“Keluar apa, Tante?”

“Nanti kamu tahu sendiri, deh” tangannya meraih penisku di antara pahanya, kakinya ditekuk hingga badanku terjepit diantaranya

Pelan sekali ibu jari dan telunjuknya menempelkan kepala penisku di bibir kemaluannya

“Sekarang kamu tekan pelan-pelan sayang , Ahhooww, yang pelan sayang oh punya kamu segede kuda tahu!”, liriknya genit saat merasakan penisku yang baru setengah masuk itu

“Begini tante?”, dengan hati-hati kugerakkan lagi, pelan sekali, rasanya seperti memasuki lubang yang sangat sempit

“Tarik dulu sedikit, Di , yah tekan lagi Pelan-pelan , yaahh masuk sayang oohh besarnya punya kamu , oohh… Oooh enaaak Di, Aaaagggh panjangnya punya kamu sampai mentok ke dasar Di

“Tante suka?”
“Nyai aku entot ya… Gimana Nyai rasanya?”

“Suka sayang oohh, sekarang kamu goyangin , mm , yak gitu terus tarik, aahh , pelan sayang vagina tante rasanya , oouuhh mau robek, mmhh , yaahh tekan lagi sayang , oohh , hhmm , enaakk , oohh”

“Kalau sakit bilang saya yah tante?”, kusempatkan mengatur gerakan, tampaknya Tante Fifi sudah bisa menikmatinya, matanya terpejam seraya menggigit bibirnya disertai desahan manjanya

“Oooh Di setubuhi tante, Agggggh enaaaak Di punyamu besaaaar Hmm , oohh ”, Tante Fifi kini mengikuti gerakanku

Pinggulnya seperti berdansa ke kiri kanan Liang vaginanya bertambah licin saja Penisku kian lama kian lancar, kupercepat goyanganku hingga terdengar bunyi selangkangannya yang becek bertemu pangkal pahaku

Plak , plak , plak , plak , aduh nikmatnya perempuan setengah baya ini

Mataku merem melek memandangi wajah keibuan Tante Fifi yang masih saja mengeluarkan senyuman Nafsuku semakin jalang, gerakanku yang tadinya santai kini tak lagi berirama Buah dadanya tampak bergoyang ke sana ke mari, mengundang bibirku beraksi

“Ooohh sayang kamu buas sekali hmm , tante suka yang begini, oohh , genjot terus mm”

“Uuhh tante nikmat tante , mm tante cantik sekali oohh… Oooh enaknya ngentotin isteri pak Kiayi ” Aku mulai meracau nikmat

“Kamu senang susu tante yah?” Ooohh sedoot teruus susu tantee aahh , panjang sekali peler kamu oohh, Didii , aahh” Jeritannya semakin keras dan panjang, denyutan vaginanya semakin terasa menjepit batang penisku yang semakin terasa keras dan tegang

“Di ?”, dengusannya turun naik
“Yah uuhh ada apa tante ?”

“Kamu bener-bener hebat sayang , oowww , uuhh , tan , tante , mau keluar hampiirr , aahh ”, gerakan pinggulnya yang liar itu semakin tak karuan, tak terasa sudah lima belas menit kami berkutat

“Ooohh memang enaak Nyai, oohh , Tante Fifi Tante Fifi, oohh , tante, oohh , nikmat sekali tante memekmu, oohh ” aku bahkan tak mengerti apa maksud kata ‘keluar’ itu

Aku hanya peduli pada diriku, kenikmatan yang baru pertama kali kurasakan seumur hidup Tak kuhiraukan tubuh isteri pak Kiayi yang menegang keras berkejat-kejat, kuku-kuku tangannya mencengkeram punggungku, pahanya menjepit keras pinggangku yang sedang asyik turun naik itu,

“Aaahh , Di , dii , tante ke luaarr laagii , aahh”, vagina Tante Fifi terasa berdenyut keras sekali, seperti memijit batangan penisku dan uuhh ia menggigit pundakku sampai kemerahan

Kepala penisku seperti tersiram cairan hangat di dalam liang rahimnya

“Agggh Oooh ampuuuun enak Di penis besarmu”

Sesaat kemudian ia lemas lagi Tak kusangka isteri seorang Kiayi, wanita yang kuanggap alim dan terpelajar saat kusetubuhi bisa menjadi liar bagai penari erotis, tubuhnya meliuk liuk saat mencapai orgasme

“Tante capek’
“Maaf tante kalau saya keterlaluan ”

“Mmm , nggak begitu Di, yang ini namanya tante orgasme, bukan kamu yang salah kok, justru kamu hebat sekali , ah, ntar kamu tahu sendiri deh , kamu tunggu semenit aja yah, uuhh hebat”

Aku tak tahu harus bilang apa, penisku masih menancap di liang kemaluannya

“Kamu peluk tante dong, mm”
“Ahh tante, saya boleh lanjutin nggak sih?”

“Boleh, asal kamu jangan goyang dulu, tunggu sampai tante bangkit lagi, sebentaar aja Mainin susu tante saja ya”

“Baik tante ”

“Kau tak sabar ingin cepat-cepat merasakan nikmatnya ‘keluar’ seperti Tante ya ”

Ia masih diam saja sambil memandangiku yang sibuk sendiri dengan puting susu itu Beberapa saat kemudian kurasakan liang vaginanya kembali bereaksi, pinggulnya ia gerakkan

“Di ?”
“Ya tante?”
“Sekarang tante mau puasin kamu, kasih tante yang di atas ya, sayang , mmhh, pintar”

Posisi kami berbalik Kini isteri pak Kiayi menunggangi tubuhku Perlahan tangannya kembali menuntun batang penisku yang masih tegang itu memasuki liang kenikmatannya, dan uuhh terasa lebih masuk

Tante Fifi mulai bergoyang perlahan-lahan, payudaranya terlihat semakin besar serta makin melawan dalam tempat ini Tante Fifi berjongkok diatas pinggangku menaik-turunkan pantatnya, tampak jelas bagaimana penisku keluar masuk liang vaginanya yang tampak penuh sesak, sampai bibir kemaluan itu tampak begitu kencang

“Ooohh enaak tante , ooh Tante Fifi , ooh Nyai , oo , hmm, enaak sekali , oohh memek enak” Ke-2 buah payudara itu seperti berayun keras ikuti irama turun naiknya badan isteri pak Kiayi itu

“Remees susu tante sayang, oohh , yaahh , pandai kamu , oohh , tante tidak yakin kamu dapat semacam ini, oohh , pandai kamu Didi oohh , ganjal kepalamu dengan bantal ini sayang”, Tante Fifi mencapai bantal yang berada di samping kirinya serta memberinya padaku

“Maksud tante agar saya dapat , crup , crup ”, mulutku menerkam puting payudaranya
“Yaahh sedot susu tante lagi sayang , mm , yak demikian teruus yang kiri sayang oohh”

Tante Fifi tundukkan tubuh supaya ke-2 buah dadanya dapat dijangkau mulutku Decak becek pertemuan pangkal paha kami makin terdengar seperti tetesan air, liang vaginanya makin licin saja Tidak tahu telah berapakah puluh cc cairan kelamin isteri pak Kiayi yang meluber membasahi dinding vaginanya Tidak diduga saya ingat adegan filn porno yang dahulu sempat kulihat,

“Yap , doggie model!” batinku berteriak kegirangan, mendadak saya meredam goyangan Tante Fifi yang tengah asyik

“Huuhh , oohh ada apakah sayang?”, nafasnya tersenggal
“Saya ingin gunakan style yang berada di film, tante”
“Gaya yang manakah, yah ,?”
“Yang dari belakang tante mesti nungging”

“Hmm , tante tahu , boleh”, tuturnya singkat lantas melepas gigitan vaginanya pada penisku

“Yang ini tujuan kamu?”, isteri pak Kiayi itu menungging pas di depanku yang masih tetap terduduk

“Iya Nyai ini namanya anjing kawin ”

Hmm lezatnya, pantat Tante Fifi yang besar itu kuremas-remas serta belahan bibir vaginanya yang memerah membuat nafsuku mencapai puncak, saya langsung ambil tempat serta tanpa permisi lagi menyusupkan penisku dari belakang Kupegangi pinggangnya, samping lagi tanganku mencapai buah dada besarnya

“Ooohh , ngg , Agggh yang ini hebaat Di , oohh, genjot yang keras sayang, oohh , lebih keras lagi ,”

“Uuuhh… Enak ya Nyai? Saya senang ngentot sama Nyai mari tante jalang goyangin dong pantatnya ”

“Oooooh Di setubuhi saya sesuka hatimu, tante senang Di ”

Beberapa kata kotor Didi membuat isteri pak Kiayi itu semakin terangsang hebat ia goyangkan pantatnya ikuti irama tusukan penis yang menerobos liang vaginanya Kepalanya menggeleng keras kesana ke mari, saya perasaan Tante Fifi tengah berupaya nikmati style ini dengan semaksimal mungkin saja Teriakannyapun semakin ngawur

“Ooohh , janganlah semakin lama lagi sayang tante ingin keluar lagi ooh ” saya hentikan pergerakan serta mencabut penisku

“Baik tante saat ini , mm, coba tante berbaring menghadap ke samping, kita kerjakan dengan style ini”

“Kamu telah mulai pandai sayang mmhh”, Tante Fifi mengecup bibirku

Perintahku juga diturutinya, ia seperti tahu apakah yang saya kehendaki Ia menghempaskan badannya kembali serta berbaring menghadap ke samping, samping kakinya terangkat serta mengangkang, saya selekasnya tempatkan pinggangku salah satunya Buah penisku siap-siap lagi

“Aaahh tante , uuhh , sangat nikmat, oohh , Nyai saat ini, oohh , saya tidak tahan Nyai , enaak , oohh”

“Tante juga Didi , Didi , Didi sayaangg, oohh , keluaar samaan sayaang ooh” kami berdua berteriak panjang, badanku merasa bergetar, ada sebentuk daya yang maha dahsyat berjalan cepat lewat tubuhku ke arah bawah perut serta,

“Craat , cratt , craatt , cratt”, tidak tahu berapakah kali penisku menyemburkan cairan kental ke rahim isteri pak Kiayi yang terlihat juga alami hal sama, selangkangan kami sama-sama menggenjot keras

Tangan Tante Fifi meremas sprei serta menariknya keras, bibirnya ia gigit sendiri Matanya terpejam seperti rasakan suatu yang begitu hebat, tubuhnya berkejat kejat isteri pak Kiayi itu mengeluh seperti anak kucing

Beberapa waktu kemudian kami berdua terkapar lemas, Tante Fifi memelukku erat, kadang-kadang ia mencium mesra Tanganku nampaknya masih tetap suka membelai lembut buah dada Tante Fifi Kupintir-pintir putingnya yang sekarang mulai lembek Mataku memandangi muka manis wanita paruh baya itu, walau umurnya telah berkepala empat akan tetapi saya masih tetap begitu bernafsu memandangnya Mukanya masih tetap memperlihatkan kecantikan serta keanggunannya

Walau mulai terlihat kerutan kecil di leher wanita itu tetapi , aah, persetan dengan itu semua, Tante Fifi merupakan wanita pertama yang mengenalkan saya pada kesenangan seksual Bahkan juga di banding Devi, Rani, Shinta serta rekan sekelasku yang lainnya, wanita paruh baya ini tambah lebih menarik

“Tante tidak sangka kamu dapat sekuat ini, Di ”
“Hmm ”
“Betul ini baru yang pertama-tama kamu kerjakan?”
“Iya tante ”
“Nggak sempat sama pacar kamu?”
“Nggak miliki tante ”
“Yang bener saja ah”
“Iya bener, tidak bohong kok, tante , tante tidak kapok kan ngajarin saya yang beginian?”

“Ya ampuun ” Ia mencubit genit, “Masa sich tante ingin ngelepasin kamu yang hebat gini, tahu tidak Di, suami tante tidak ada apa-apanya di banding kamu ”

“Maksud tante?”

“Pak Fuad itu jika main sangat lama tiga menit , lha kamu? Tante telah keluar seringkali kamu belum, apakah tidak hebat namanya”

“Ngaak tahu deh tante, mungkin saja karena baru pertama ini sich ”

“Tapi menurut tante kamu memang miliki talenta alam, lho? Buktinya baru pertama berikut saja kamu telah sekuat itu, ditambah lagi jika telah pengalaman kelak , tentu tante kamu membuat KO , lebih dari yang tadi”

“Terima kasih tante ”
“Untuk?”

“Untuk yang tadi… Karena saya dapat ngentotin Nyai, saya telah lama mengkhayali Nyai sekalian beronani serta malam hari ini saya senang sekali dapat menyetubuhi isteri pak Kiayi yang cantik ini he heee ”

“Tante yang terima kasih sama kamu , kamu yang pertama membuat tante terasa seperti ini”

“Saya tidak tahu ”

“Di , dua puluh tahun lebih telah umur perkawinan tante dengan Pak Fuad tidak sempat sedetikpun tante nikmati jalinan tubuh yang sehebat ini Suami tante merupakan type lelaki egois yang menyenangkan dianya saja

Tante betul-betul sudah dilecehkannya Terakhir tante berupaya memberontak, rupanya dia telah mulai jemu dengan badan tante serta seperti partnernya yang lainnya sesama Kiayi, ia menaruh beberapa wanita menjadi isteri ke-2 untuk melampiaskan nafsu seksnya

Tante tahu semuanya serta tante tidak butuh narasi lebih panjang lebar karena tentu kamu seringkali dengar pertikaian tante”, Suaranya mendadak serius, tanganku memeluk tubuhnya yang masih tetap telanjang

Ada sebersit perasaan simpati dengar ceritanya yang polos itu, begitu bodohnya lelaki bernama Kiayi Fuad itu miliki wanita secantik serta senikmat ini di biarlah merana. Tante Fifi terpejam demikian tanganku menyentuh permukaan buah dadanya, merayap perlahan-lahan menyusuri kelembutan bukit indah itu menuju puncak serta,

Mmm saya memintir putingnya yang coklat kemerahan itu

“Agggh?” telapak tanganku mulai lagi, meremasnya satu-satu,

“Hmm”, dengan samping tangannya ia mencapai penisku yang mulai tegang, jari telunjuk Tante Fifi mengurut pas di leher bawah kepala penisku, makin tegang saja, shitt , saya tidak dapat bersuara Saya tidak tahan serta beranjak turun dari tempat tidur itu serta langsung berjongkok pas di muka pahanya di pinggir tempat tidur, menguak sepasang paha montok serta putih itu mengarah berlawanan

“Mmmhh , aahh , oh tidak, , uuhh” lidahku langsung datang di permukaan segitiga terlarang itu

“Ssshh yaa , enakk ?,

Lidahku semakin mengganas, kelentit sebesar biji kacang itu menyengaja kusentuh

“Mmm fuuhh , Tante akan layani kamu sampai kita berdua tidak kuat lagi Kamu bisa kerjakan apa Puaskan diri kamu sayang aahh”, saya tidak memedulikan beberapa katanya, lidahku repot di daerah selangkangannya

Malam itu betul-betul surga buat kami, permainan untuk permainan dengan semua jenis style kami kerjakan Di karpet, sampai seputar jam tiga pagi hari Kami saling bernafsu, saya tidak ingat lagi berapakah kali kami melakukannya

Seingatku disetiap akhir permainan, kami tetap berteriak panjang Betul-betul malam yang penuh kesenangan Saya terbangun seputar jam 11 siang, badanku masih tetap merasa dikit pegal Tante Fifi tidak berada di sampingku

“Tante ?” panggilku 1/2 berteriak, tidak ada jawaban dari istri pak Kiayi yang tadi malam jemu kutiduri itu

Saya beranjak dari tempat tidur serta menempatkan celana pendek, sprei serta bantal-bantal diatas tempat tidur itu berantakan, di banyak tempat ada bercak-bercak sisa cairan kelamin kami berdua Saya keluar kamar serta temukan secarik kertas berisi tulisan tangan Tante Fifi, nyatanya ia mesti ke tempat ke sekolah tempat ia mengajar karena ada yang perlu dikerjakan

“Hmm , walau sebenarnya jika main baru bangun tidur tentulah nikmat sekali”, pikiranku ngeres lagi

Saya kembali pada kamar Tante Fifi yang berantakan oleh kami tadi malam, lantas dengan cekatan saya melepas semua sprei serta selimut penuh bercak itu Kumasukkan ke mesin pencuci Tiga puluh menit lalu kamar serta ruangan kerja pak Kiayi kubuat rapi kembali Siap buat kami gunakan main lagi

“Shit… ! Saya lupa sekolah , ampuun bagaimana nih”,

Sesaat saya berfikir serta selekasnya kutelepon Tante Fifi

“Selamat pagi?”, nada operator
“Ya Pagi , Bu Fifi ada?”
“Dari siapa, pak?”
“Bilang dari Sonny, anaknya ”
“Oh Mas sonny”
“Huh basic sok akrab”, umpatku dalam hati
“Saya, Tante ”
“Eh kamu sayang , bagaimana? ingin lagi? Sabar ya, tungguin tante ”
“Bukan demikian tante , tetapi saya menjadi telat bangun , tidak dapat masuk sekolah”

“Oooh mudah , nanti tante yang telephone Pak Yogi, kepala sekolah kamu itu , tante katakan kamu sakit yah?”

“Nggak ah tante, nanti menjadi sakit beneran ”
“Tapi memang benar kan kamu sakit , sakit , sakit anu! Nah lo!”
“Aaah, tante , tetapi bener nih tante tolong sekolah saya di telephone yah?”
“Iya , iya , eh.. Di , kamu kepingin lagi tidak ”
“Tante genit”
“Nggak ingin? Awas lho Tante mencari orang yang lain ”
“Ah Tante, ya ingin dong , tadi malam nikmat yah, tante ”
“Kamu hebat!”
“Tante juga , kelak pulang jam berapakah?”
“Tunggu saja , telah makan kamu?”
“Belum, tante telah?”

“Sudah , mm, kalau gitu kamu tunggu aja di rumah, tante pesan catering untuk kamu , biar nanti kamu kuat lagi”

“Tante bisa aja , makasih tante ”
“Sama-sama, sayang , sampai nanti ya, daahh”
“Daah, tante”

Tak sampai sepuluh menit seorang delivery service datang membawa makanan

“Ini dari, Bu Fifi, Mas talong ditandatangan Payment-nya sudah sama Bu Fifi”
“Makasih, mang ”
“Sama-sama, permisi ”

Aku langsung membawanya ke dalam dan menyantapnya di depan pesawat TV, sambil melanjutkan nonton film porno, untuk menambah pengalaman Makanan kiriman Tante Fifi memang semua berprotein tinggi Aku tahu benar maksudnya Belum lagi minuman energi yang juga dipesannya untukku

Rupanya istri pak Kiayi itu benar-benar menikmati permainan seks kami semalam, eh aku juga lho , kan baru pertama Sambil terus makan dan menyaksikan film itu aku membayangkan tubuh dan wajah Tante Fifi bermain bersamaku Penisku terasa pegal-pegal dibuatnya Huh , aku mematikan TV dan menuju kamarku

“Lebih baik tidur dan menyiapkan tenaga ”, aku bergumam sendiri dalam kamar

Sambil membaca buku pelajaran favorit, aku mencoba melupakan pikiran-pikiran tadi Lama-kelamaan akupun tertidur Jam menunjukkan pukul 12 45. Sore harinya aku terbangun oleh kecupan bibir Tante Fifi yang ternyata sudah ada di sampingku

“Huuaah , jam berapa sekarang tante?”

“Hmm , jam lima, tante dari tadi juga sudah tidur di sini, sayang kamu tidur terlalu lelap Tante sempat tidur kurang lebih dua jam sejak tante pulang tadi, gimana, kamu sudah pulih ”

“Sudah dong tante, empat jam lebih tidur masa sih nggak seger ”, kami saling berciuman mesra,

“Crup , crup”, lidah kami bermain di mulutnya

“Eh , tante mau jajan dulu ah , sambil minum teh, yuuk di taman Tadi tante pesan di Dunkin , ada donat kesukaan kamu”, ia bangun dan ngeloyor keluar kamar

“Uh , Tante Fifi ”, gumamku pelan melihat bahenolnya tubuh kini terbungkus terusan sutra transparan tanpa lengan

Bayangan CD dan BH-nya tampak jelas Aku masih senang bermalas-malasan di tempat tidur itu, pikiranku rasanya tak pernah bisa lepas dari bayangan tubuhnya Beberapa saat saja penisku sudah tampak tegang dan berdiri, dasar pemula! Sejak sering tegang melihat tubuh Tante Fifi sebulan belakangan ini, aku memang jarang memakai celana dalam ketika di rumah agar penisku bisa lebih leluasa kalau berdiri seperti ini

“Hmm, tante Fifi , aahh Nyai yang cantik” desahku sambil menggenggam sendiri penisku, aneh , aku membayangkan orang yang sudah jelas bisa kutiduri saat itu juga, tak tahulah , rasanya aku gila!

Tanganku mengocok-ngocok sendiri hingga kini penis besar dan panjang itu benar-benar tegak dan tampak perkasa sekali Aku terus membayangkan bagaimana semalam kepala penis ini menembus dan melesak keluar masuk vagina Tante Fifi Kutengok ke sana ke mari

“Tante ”, panggilku

“Di dapur, sayang”, sahutnya setengah berteriak, aku bergegas ke situ, kulihat ia sedang menghangatkan donat di microwave

Dan , uuhh, tubuh yang semalam kunikmati itu, dari arah belakang , bayangan BH dan celana dalam putih di balik gaun sutranya yang tipis membuatku berkali-kali menelan ludah

“Uuuhh tante , sayang”, tak sanggup lagi rasanya aku menahan birahiku, kupeluk ia dari belakang, sendok yang ada di tangannya terjatuh, penisku yang sudah tegang kutempelkan erat di belahan pantatnya

“Aduuhh , Didi nakal kamu ah ” ia melirikku dengan pandangan menggoda

Aku semakin berani, tangan kananku meraih buah dada Tante Fifi dari celah gaun di bawah ketiaknya Lalu tangan kiriku merayap dari arah bawah, paha yang halus putih mulus itu terus ke arah gundukan kemaluannya yang masih berlapis celana dalam Telunjuk dan jari tengahku langsung menekan, mengusap-usap dan mencubit kecil bibir kemaluannya

“Ehhmm , nngg , aahh , nakaal, Didi”

“Tante , tante, saya nggak tahan ngeliat tante , saya bayangin tubuh tante terus dari tadi pagi”

Tangan kiriku menarik ujung celana dalam itu turun, ia mengangkat kakinya satu persatu dan terlepaslah celana dalamnya yang putih Kutarik cup BH-nya ke atas hingga tangan kananku kini bebas mengelus dan meremas buah dadanya

Dengan gerak cepat kulorotkan pula celana dalam yang kupakai lalu bergegas tangan kiriku menyingkap gaun sutranya ke atas Kudorong tubuh isteri pak Kiayi itu sampai ia menunduk dan terlihatlah dengan jelas celah vaginanya yang masih tampak tertutup rapat Aku berjongkok tepat di belakangnya

“Idiihh, Didi Tante ingin diapain nih ”, tuturnya genit

Lidahku menjulur mengarah vaginanya Aroma daerah kemaluan itu merebak ke hidungku, makin membuatku tidak sabar serta ,

“Huuhh , srup , srup , srup”, sekali terkam bibir vagina samping bawah itu telah tersedot habis dalam mulutku

“Aaahh , Didi , enaakk ”, jerit wanita 1/2 baya itu, tangannya berdasar di pinggir meja dapur

“Aaawww , gelii”, kugigit pantatnya

Uuh, bongkahan pantat berikut yang sangat mengundang birahiku waktu memandangnya untuk pertama-tama Mulus serta putih, besar menggelembung serta montok

Lima menit lalu saya berdiri lagi sesudah senang membasahi bibir vaginanya dengan lidahku Ke-2 tanganku meredam pergerakan pinggulnya dari belakang, gaun itu masih tetap terungkap ke atas, tertahan jari-jari tanganku yang mencengkeram pinggulnya Serta hmm, kuhunjamkan penis besar serta tegang itu pas dari arah belakang,

“Sreep , Bleess”, langsung menggenjot keluar masuk vagina Tante Fifi
“Aaahh , Didi , enaak , huuhh tante suka yang ini oohh ”
“Enak kan tante , hmm , oohh , agak tegak tante agar susunya , yaakk ooh enaakk”

“Yaahh , tusuk yang keras , hmm , tante tidak sempat gini awal mulanya , oohh enaakk pintarnya kamu sayaang , oohh enaak , selalu , selalu yah tarik dorong keeraass , aahh , kamu yang pertama giniin tante, Di , oohh , sshh ”, cuma seputar tiga menit ia bertahan serta,

“Hoohh , tante , mauu , keluar , saat ini , ooh hh , saat ini Di, aahh ”

Vaginanya menjepit keras, badannya tegang dengan kepala yang bergoyang keras ke kiri serta ke kanan

Saya tidak mempedulikannya, memang sesaat kuberi ia waktu menarik nafas panjang Saya membiarkan penisku yang masih tetap tegang itu menancap didalam Ia masih tetap menungging kelelahan

“Balik Nyai ”, pintaku sekalian melepas gigitan di kemaluannya
“Apalagi, sayang , ya ampun tante tidak kuat , aahh”

Saya mencapai suatu kursi Ia menduga saya akan memerintahnya duduk,

“Eiih bukan tante, saat ini tante nyender pada dinding, kaki kiri tante naik di kursi ini ”
“Ampuun, Didi , tante ingin diapain sayang ”, ia menurut saja

Woow! Kudapatkan tempat itu, selangkangan itu siap dimasuki dari depan sekalian berdiri, tempat ini yang membuatku bernafsu

“Sekarang Nyai sayang , yaahh ”, saya menusukkan penisku dari arah depannya, penisku masuk dengan lancar

Tanganku meremas ke-2 susunya sedang mulut kami sama-sama mengecup

“Mmmhh , hhmm ”, ia berupaya meredam kesenangan itu akan tetapi mulutnya tertutup erat oleh bibirku

Hmm, di samping kanan kami ada cermin seukuran badan Terlihat pantatku menghantam keras mengarah selangkangannya Penisku tampak jelas keluar masuk vaginanya Payudaranya yang tergencet dada serta tanganku makin membuatku bernafsu

“Cek , teliti , cek”, gemercik nada kemaluan kami yang bermain dibawah sana

Kulepaskan kecupanku sesudah terlihat pertanda ia menikmatinya

“Uuuhh hebaat , kamu sayang , aduuh mati tante , aahh enaak mati saya Di, oohh , mari keluarin sayang , aahh entotin tante yang kuat Aggggh , telah ingin sampai lagi niih aahh ” mukanya terlihat tegang lagi, pipinya seperti biasa, merah, menjadi sinyal ia selekasnya akan orgasme lagi Narasi Seks 2015

“Ayooo nikmati Nyai kontol besarku Goyangin dong Nyai pantatnya, duh nikmatnya ngentot sama Nyai

Kupaksakan diriku mencapai klimaks itu berbarengan dengannya Saya nampaknya sukses, perlahan-lahan tetapi tentu kami lalu sama-sama mendekap erat sekalian sama-sama berteriak keras

“Aaahh , tante keluaar ”
“Saya juga Nyai huuhh , nikmat , nikmat , oohh , Nyai Fifi , aahh”, serta penisku,

“Crat , crat , crat , seer”, menyemprotkan cairannya seputar lima enam kali didalam liang vagina isteri pak Kiayi yang terlihat nikmati orgasmenya untuk ke-2 kali

Baca Juga : Cerita Dewasa Ngentot Dengan Tanteku Yang Seksi Diruang Tamu

“Huuhh , capeekk , sayang” ia melepas pelukannya serta penisku yang masih tetap menancap itu

Hmm, kulihat ada cairan yang mengalir di pahanya sisi dalam, ada yang menetes di lantai

“Mau di lap Nyai?”, saya tawarkan tissue

“Nggak sayang , tante suka, kok Tante bahagia , yang mengalir itu sperma kamu serta cairan kelamin tante sendiri Tante ingin nikmati selalu perasaan penismu ”, ia berkata demikian sekalian memberikan suatu ciuman

“Hmm , Tante Fifi ”, Kuperbaiki letak BH serta rambutnya yang berantakan, lalu ia kembali mempersiapkan jajanan yang sudah sempat berhenti oleh tingkah nakalku.

Saya kembali pada kamar serta keluar lagi sesudah kenakan pakaian kaos Tante Fifi sudah menanti di taman belakang tempat tinggalnya yang begitu luas, kurang lebih seputar 25 m persegi. Kami duduk enjoy berdua sekalian bercanda nikmati situasi di pinggir suatu danau buatan Kadang-kadang kami berciuman mesra seperti pengantin baru yang lagi haus kemesraan

Jadilah dua minggu kepergian pak Kiayi Fuad itu surga dunia bagiku serta Nyai Fifi Kami mengerjakannya sehari-hari, rata-rata empat sampai lima kali satu hari!

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.